-->
BLANTERWISDOM101

Mysql Diagram ER database part 1

Tuesday, December 26, 2017



Assalamualaikum wr wb .. 
      bagaimana kabarnya sobat setia bocahngoding semua, semoga sehat selalu yah dan bisa menerima ilmu yang saya berikan dengan baik. Oke teman-teman pada tulisan kali ini saya akan mengajarkan kalian semua tentang Sistem Basis Data atau biasa yang disebut dengan Database. Database merupakan sebuah tempat penyimpanan data yang banyak secara rapi dan terstruktur kedalam sebuah komputer. Banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh apabila menggunakan database khususnya anak IT dibandingkan secara manual. Oke pada kesempatan kali ini saya akan mengajarkan kalian tentang:

1. Pembuatan Diagram ER atau ERD
2. Memanipulasi Struktur Tabel
3. Memanipulasi Struktur Tabel
4. Query tabel tunggal & beberapa tabel
5. JOIN
Oke tanpa perlu panjang lebar langsung saja kita mulai pelajaran hari ini tentang Pembuatan Diagram ER atau ERD.
BERIKUT ADALAH PENJELASANNYA:

1. Elemen-elemen diagram ER
       Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan model data berupa notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang menggambarkan hubungan antara penyimpan. Adapun elemen-elemen diagram ER antara lain:


a. Entitas
           Entitas adalah sesuatu atau objek di dunia nyata yang dapat dibedakan dari sesuatu atau objek lain.[3] Entitas menunjukkan objek–objek dasar yang terkait di dalam sistem yang dapat berupa objek fisik seperti rumah dan manusia ataupun objek konsep seperti pekerjaan dan perusahaan. Entitas biasanya diberi nama dengan kata benda. Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang dan nama entitas ditulis di dalam simbol tersebut.Terdapat
dua jenis entitas, yaitu:

1) Entitas Kuat
Entitas yang berdiri sendiri, dan keberadaannya tidak tergantung dengan entitas lain.


2) Entitas Lemah
        Entitas yang keberadaannya bergantung pada entitas lain, artinya entitas tersebut tidak berguna jika tidak ada entitas yang lain.
Berikut adalah notasi dari entitas lemah:
b. Atribut
         Atribut merupakan elemen dari sebuah entitas dan berfungsi mendeskripsikan karakter entitas. Atribut juga dikatakan sebagai properti deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas.[2] Atribut berfungsi sebagai entitas penjelas. Simbol yang menyatakan atribut adalah simbol ellips, dimana nama dari atribut dituliskan di dalam simbol. Nama dari atribut biasanya berupa kata tunggal.
Terdapat beberapa atribut yang digunakan untuk menggambarkan model ER diagram, yaitu:


1) Atribut Kunci
Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entitas secara unik. [2]
Contohnya adalah “id_barang”.

2) Atribut Simple
Atribut simple yaitu Atribut yang bernilai tunggal.
Contohnya yaitu “nama”, “harga” dan “status”.[2]
3) Atribut multivalue
Suatu atribut yang memiliki sekelompok nilai yang banyak.[2]
Contohnya “gelar” dan “hobi”.

4) Atribut Composite
Atribut yang masih dapat diuraikan lagi.[2]
Contohnya “alamat” dan “waktu”.

5) Atribut Derivatif
Atribut yang dihasilkan dari turunan atribut yang lain.[2]
Contohnya “umur” dari “tanggal lahir”.
c. Relasi
          Relasi adalah hubungan antara satu himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lain.[2]
Pada diagram ER, relasi digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Pada umumnya, relasi diberi nama dengan kata kerja sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasi. Berikut adalah simbol dari relasi:
Kerelasian antar entitas dapat dikelompokkan dalam 3 jenis yang menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas lain yang biasa disebut dengan kardinalitas.[3] Tiga macam kardinalitas tersebut ialah:
a. Relasi satu ke satu (One to One)
       Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas B pada himpunan entitas B berhubungan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas A.[2]
b. Relasi Satu ke Banyak (One to Many)
       Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas A.[2]

Simbol relasi satu ke banyak yaitu:
c. Relasi Banyak ke Satu (Many to One)
         Setiap entitas pada himpunan entitas A dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.[2]
Simbol relasi banyak ke satu yaitu:

d. Relasi banyak ke banyak (Many to Many)
          Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya.[2]
Simbol relasi banyak ke banyak yaitu:


Gambar 1.12 Simbol relasi banyak ke banyak

2. Proses perancangan diagram ER
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghasilkan diagram ER adalah sebagai berikut: [2]
a. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat.
b. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas.
c. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi di antara himpunan entitas-himpunan entitas yang ada beserta foreign key -nya.
d. Menentukan derajat/kardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi.
e. Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut-atribut deskriptif (non key).

3. Normalisasi
    Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam desain logika sebuah basis data yang mengelompokkan atribut dari suatu tabel/relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redundansi).[1]
Tujuan dilakukannya normalisasi adalah sebagai berikut:
a. Minimalisasi redundansi (pengulangan data).
b. Memudahkan identifikasi entitas.
c. Mempermudah pemodifikasian data.
d. Mencegah terjadinya anomali.
Tahapan normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF). Urutan tahapannya yaitu 1NF, 2NF, 3NF, BCNF, 4NF, 5NF. [1] Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF, suatu tabel sudah dapat menghasilkan tabel yang berkualitas baik.
Berikut tahapan normalisasi dalam perancangan basis data:

1) Bentuk Normal Pertama (1NF)
Suatu tabel disebut memenuhi bentuk normal pertama jika:
a) Tidak adanya atribut multivalue, atribut composite atau kombinasinya.
b) Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagi–bagi lagi).
c) Tidak ada perulangan grup atribut dalam satu baris.

2) Bentuk Normal Kedua (2NF)
Suatu tabel disebut memenuhi bentuk normal kedua jika:
a) Sudah memenuhi dalam bentuk normal pertama (1NF).
b) Semua atribut bukan kunci utama bergantung secara fungsional terhadap semua atribut kunci dan bukan hanya sebagian atribut kunci.
c) Jika ada ketergantungan parsial maka atribut tersebut harus dipisah pada tabel yang lain, dimana perlu ada tabel penghubung ataupun kehadiran foreignkey bagi atribut–atribut yang telah terpisah.

3) Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Suatu tabel disebut memenuhi bentuk normal ketiga jika:
a) Sudah memenuhi bentuk normal kedua (2NF).
b) Setiap atribut yang bukan kunci tidak tergantung secara fungsional terhadap atribut bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut (tidak ada ketergantungan transitif pada atribut bukan kunci).

2. Keuntungan normalisasi dari permasalahan yang ada di dunia nyata
Dari permasalahan yang ada di dunia nyata terdapat keuntungan normalisasi di antaranya sebagai berikut:
a. Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk penyimpanan data.
b. Meminimalkan resiko kandungan inkonsistensi data pada basis data.
c. Meminimalkan kemungkinan anomali pembaruan.
d. Memaksimalkan stabilitas struktur data.
Kinerja penelusuran yang lebih cepat.








Share This :