Assalamualaikum wr wb ..
bagaimana kabarnya sobat setia bocahngoding semua, semoga sehat selalu yah
dan bisa menerima ilmu yang saya berikan dengan baik. Oke teman-teman pada
tulisan kali ini saya akan mengajarkan kalian semua tentang Sistem Basis Data atau biasa yang disebut dengan Database. Database merupakan sebuah tempat penyimpanan
data yang banyak secara rapi dan terstruktur kedalam sebuah komputer.
Banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh apabila menggunakan database
khususnya anak IT dibandingkan secara manual. Oke pada kesempatan kali ini
saya akan mengajarkan kalian tentang:
1. Pembuatan Diagram ER atau ERD
2. Memanipulasi Struktur Tabel
3. Memanipulasi Struktur Tabel
4. Query tabel tunggal & beberapa tabel
5. JOIN
Oke tanpa perlu panjang lebar langsung saja kita mulai pelajaran hari ini
tentang Pembuatan Diagram ER atau ERD.
BERIKUT ADALAH PENJELASANNYA:
1.
Elemen-elemen diagram ER
Entity Relationship Diagram
(ERD) merupakan model data berupa notasi grafis dalam pemodelan data
konseptual yang menggambarkan hubungan antara penyimpan. Adapun
elemen-elemen diagram ER antara lain:
a. Entitas
Entitas adalah sesuatu atau objek di dunia nyata yang dapat dibedakan dari
sesuatu atau objek lain.[3] Entitas menunjukkan objek–objek
dasar yang terkait di dalam sistem yang dapat berupa objek fisik seperti
rumah dan manusia ataupun objek konsep seperti pekerjaan dan perusahaan.
Entitas biasanya diberi nama dengan kata benda. Entitas dinyatakan dengan
simbol persegi panjang dan nama entitas ditulis di dalam simbol
tersebut.Terdapat
dua jenis entitas, yaitu:
dua jenis entitas, yaitu:
1) Entitas Kuat
Entitas yang berdiri sendiri, dan keberadaannya tidak tergantung dengan
entitas lain.
2)
Entitas Lemah
Entitas yang keberadaannya bergantung pada entitas lain, artinya entitas
tersebut tidak berguna jika tidak ada entitas yang lain.
Berikut adalah notasi dari entitas lemah:
b.
Atribut
Atribut merupakan elemen dari sebuah entitas dan berfungsi mendeskripsikan
karakter entitas. Atribut juga dikatakan sebagai properti deskriptif yang
dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas.[2] Atribut
berfungsi sebagai entitas penjelas. Simbol yang menyatakan atribut adalah
simbol ellips, dimana nama dari atribut dituliskan di dalam
simbol. Nama dari atribut biasanya berupa kata tunggal.
Terdapat beberapa atribut yang digunakan untuk menggambarkan model ER
diagram, yaitu:
1)
Atribut Kunci
Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entitas secara unik. [2]
Contohnya adalah “id_barang”.
2)
Atribut Simple
Atribut simple yaitu Atribut yang bernilai tunggal.
Contohnya yaitu “nama”, “harga” dan “status”.[2]
3)
Atribut multivalue
Suatu atribut yang memiliki sekelompok nilai yang banyak.[2]
Contohnya “gelar” dan “hobi”.
4)
Atribut Composite
Atribut yang masih dapat diuraikan lagi.[2]
5)
Atribut Derivatif
Atribut yang dihasilkan dari turunan atribut yang lain.[2]
Contohnya “umur” dari “tanggal lahir”.
c.
Relasi
Relasi adalah hubungan antara satu himpunan entitas dengan himpunan entitas
yang lain.[2]
Pada diagram ER, relasi digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat.
Pada umumnya, relasi diberi nama dengan kata kerja sehingga memudahkan
untuk melakukan pembacaan relasi. Berikut adalah simbol dari relasi:
Kerelasian antar entitas dapat dikelompokkan dalam 3 jenis yang menunjukkan
jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas lain yang biasa
disebut dengan kardinalitas.[3] Tiga macam kardinalitas tersebut
ialah:
a.
Relasi satu ke satu (One to One)
Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak
satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap
entitas B pada himpunan entitas B berhubungan paling banyak satu entitas
pada himpunan entitas A.[2]
b.
Relasi Satu ke Banyak (One to Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan banyak entitas
pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas
pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada
himpunan entitas A.[2]
c.
Relasi Banyak ke Satu (Many to One)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dengan paling banyak satu entitas
pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas
pada himpunan entitas B berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan
entitas A.[2]
Simbol relasi banyak ke satu yaitu:
d.
Relasi banyak ke banyak (Many to Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan banyak entitas
pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya.[2]
Simbol relasi banyak ke banyak yaitu:
2. Proses perancangan diagram ER
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghasilkan diagram ER adalah
sebagai berikut: [2]
a. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan
terlibat.
b. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan
entitas.
c. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi di antara
himpunan entitas-himpunan entitas yang ada beserta foreign key
-nya.
d. Menentukan derajat/kardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi.
e. Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut-atribut
deskriptif (non key).
3. Normalisasi
Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam desain logika sebuah basis data
yang mengelompokkan atribut dari suatu tabel/relasi sehingga membentuk
struktur relasi yang baik (tanpa redundansi).[1]
Tujuan dilakukannya normalisasi adalah sebagai berikut:
a. Minimalisasi redundansi (pengulangan data).
b. Memudahkan identifikasi entitas.
c. Mempermudah pemodifikasian data.
d. Mencegah terjadinya anomali.
Tahapan normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling
ketat (5NF). Urutan tahapannya yaitu 1NF, 2NF, 3NF, BCNF, 4NF, 5NF. [1] Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF, suatu tabel sudah
dapat menghasilkan tabel yang berkualitas baik.
Berikut tahapan normalisasi dalam perancangan basis data:
1) Bentuk Normal Pertama (1NF)
Suatu tabel disebut memenuhi bentuk normal pertama jika:
a) Tidak adanya atribut multivalue, atribut composite
atau kombinasinya.
b) Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic
(tidak dapat dibagi–bagi lagi).
c) Tidak ada perulangan grup atribut dalam satu baris.
2) Bentuk Normal Kedua (2NF)
Suatu tabel disebut memenuhi bentuk normal kedua jika:
a) Sudah memenuhi dalam bentuk normal pertama (1NF).
b) Semua atribut bukan kunci utama bergantung secara fungsional terhadap
semua atribut kunci dan bukan hanya sebagian atribut kunci.
c) Jika ada ketergantungan parsial maka atribut tersebut harus dipisah pada
tabel yang lain, dimana perlu ada tabel penghubung ataupun kehadiran foreign – key bagi atribut–atribut yang
telah terpisah.
3) Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Suatu tabel disebut memenuhi bentuk normal ketiga jika:
a) Sudah memenuhi bentuk normal kedua (2NF).
b) Setiap atribut yang bukan kunci tidak tergantung secara fungsional
terhadap atribut bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut (tidak ada
ketergantungan transitif pada atribut bukan kunci).
2. Keuntungan normalisasi dari permasalahan yang ada di dunia nyata
Dari permasalahan yang ada di dunia nyata terdapat keuntungan normalisasi
di antaranya sebagai berikut:
a. Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk penyimpanan data.
b. Meminimalkan resiko kandungan inkonsistensi data pada basis data.
c. Meminimalkan kemungkinan anomali pembaruan.
d. Memaksimalkan stabilitas struktur data.
Kinerja penelusuran yang lebih cepat.
Share This :
comment 0 Comment
more_vert